KARYA TULIS ILMIAH | MANAJEMEN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT “STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR RAWAT INAP RSUD TGK ABDULLAH SYAFI’I BEUREUNUEN”
KARYA
TULIS ILMIAH
MANAJEMEN
ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
“STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR
RAWAT INAP RSUD TGK ABDULLAH SYAFI’I BEUREUNUEN”
OLEH :
NASRUDDIN
M. NOER
NIP
: 1972 1213 200903 1 002
logo kab. pidie |
PEMERINTAH
KABUPATEN PIDIE
RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH TEUKU ABDULAH SYAFI’I
BEUREUNUEN – ACEH PIDIE
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia
dan rahmat yang dilimpahkanNya , penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
dengan judul “ Standar Operasional Prosedur Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah Teuku Abdullah Syafi’i Beureunuen “.
Dalam
menyusun makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Pihak-pihak
yang telah membantu, terutama Dekan Fakultas Kedokteran, pembimbing I dan
pembimbing II , Semoga kebaikan yang diberikan kepada penulis dapat menjadi
amal shaleh yang senatiasa mendapat pahala dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari Karya Tulis ini
tidak terlepas dari kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan Karya Tulis ini, Akhir kata
Penulis mengucapakan Terima KASIH.
Beureunuen, 4 Maret 2019
Penulis
Abstract
Dalam
menjalankan tugasnya setiap Rumah Sakit memiliki
suatu aturan dalam pelaksanaan pelayanan Medis maupun non medis, Yang biasanya
disebut dengan Manajemen Rumah Sakit. Dalam Manajemen Rumah Sakit yang di atur
salah satunya adalah Standar Operasional Prosedur di setiap bahagian Rumah
Sakit. Standar Operasional Prosedur adalah Suatu standar atau pedoman tertulis
yang dipergunakan untuk mendorong dan
menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. Pada makalah ini
membahas tentang Standar Operasional Prosedur di Bahagian Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Tgk Abdullah Syafi’i
Beureunuen.
RSUD
Tgk Abdullah Syafi’i Beureunuen merupakan
rumah sakit tipe D di Provinsi Aceh, dimana RSUD Tgk
Abdullah Syafi’i Beureunuen.ini menjadi sarana penulis melakukan
pengamatan dan wawancara mengenai penerapan Standar Operasional Prosedur
khususnya di bahagian rawat Inap.
Berdasarkan
pengamatan , RSUD Tgk Abdullah Syafi’i
Beureunuen. memilki Manajemen yang baik, sesuai dengan pedoman Manajemen
Rumah Sakit Indonesia, Khususnya di bahagian rawat Inap dalam kegitannya telah
memilki suatu Standar Operasional Prosedur di bidang Keperawatan dalam
pelaksanaannya sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang telah
ditetapkan.
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar ..................................................................................................... i
Abstract
........................................................................................................... .... ii
Daftar
Isi .............................................................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................
1.1.
Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2.Tujuan
Penulisan ......................................................................... 2
1.3.Manfaat
Penulisan........................................................................ 3
1.4.Metode
Penulisan......................................................................... 4
BAB II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1.
Defenisi Rumah Sakit ............................................................ .... 5
2.2.
Defenisi Rawat Inap..................................................................... 5
2.3.
Standar Operating Procedure....................................................... 6
2.4.
Tujuan Standar Operasional Prosedur........................................ 6
2.5.
Manfaat Standar Operasional Prosedur....................................... 7
2.6.
Tahap-tahap Penyusunan Standar Operasional Prosedur............ 7
2.7.
Format Sop Rumah Sakit............................................................. 9
2.8.
Jenis dan Ruang Lingkup SOP Rumah Sakit............................... 9
BAB
III. PEMBAHASAN
3.1.
Profil RSUD Tgk Abdullah Syafi’i ........................................ .... 11
3.2.
Hasil Wawan Cara....................................................................... 13
3.3.
Standar Operasional Prosedur di Ruang Inap RSUD ................. 14
BAB
IV. PENUTUP
4.1.
Kesimpulan.............................................................................. .... 16
4.2.
Saran............................................................................................. 16
Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah
sakit merupakan suatu intitusi yang fungsi utamanya memberikan pelayanan kepada
pasien secara diagnostik dan terapeutik untuk berbagai penyakit dan masalah
kesehatan baik yang bersifat bedah maupun non bedah (American Hospital Association, 1978). Upaya kesehatan dilakukan dengan melakukan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit
(kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara
serasi, terpadu dan berkesinambungan.
Rumah
sakit memiliki berbagai bentuk pelayanan, salah satunya pelayanan rawat inap.
Rawat inap merupakan pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan,
keperawatan, rehabilitasi medik dengan menginap di ruang rawat inap pada sarana
kesehatan rumah sakit pemerintah dan swasta, serta puskesmas perawatan dan
rumah bersalin, yang oleh karena penyakitnya penderita harus menginap. Dalam
menjalankan kegiatan di ruang rawat inap membutuhkan berbagai fasilitas, tenaga
medis dan non medis.
Dalam
rangka menjalankan fungsi rumah sakit
sebagai sarana pelayanan kesehatan, Khususnya di ruang rawat inap agar sesuai
dengan visi dan misi dari RS maka setiap rawat inap membutuhkan standar operasional
prosedur untuk melaksanakan pelayanan kepada masyarakat agar sesuai dengan
standar pelayanan kesehatan di Indonesia.
Dalam
pelayanan kesehatan, standar sangat
membantu tenaga medis juga tenaga Rumah Sakit
untuk mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga para tenaga medis dan tenaga
rumah sakit harus berpikir realistis tentang pentingnya evaluasi sistematis
terhadap semua aspek asuhan yang berkualitas tinggi. Namun keberhasilan dalam
mengimplementasikan standar sangat tergantung pada individu tenaga medis dan
tenaga rumah sakit itu sendiri, usaha bersama dari semua staf dalam suatu
organisasi, disamping partisipasi dari seluruh anggota profesi. Sehingga Standar sangat diperlukan dalam pelayanan
kesehatan. Standar
sangat membantu tenaga medis dan tenaga rumah sakit untuk mencapai asuhan yang
berkualitas.
Keberadaan
ruang perawatan DI Rumah Sakit pemerintah, dapat membuat tenaga kesehatan
termotivasi untuk memberikan kinerja terbaik, sebab tenaga kesehatan dapat
meningkatakan pendapatannya. Pada sisi lain, sebagian masyarakat percaya mutu
merupakan sesuatu yang bersifat luks, mewah dan mahal.
1.2
Tujuan Penulisan
Penulis
merasa perlu untuk mengetahui bagian
Rawat Inap di RSUD Tgk Abdullah Syafi’i Beureunuen dengan tujuan :
a. Tujuan
Umum :
Mengetahui tentang Rawat Inap di RSUD
Tgk Abdullah Syafi’i Beureunuen
b. Tujuan
Khusus :
Mengetahui tentang Standar
Operasional Prosedur rawat inap RSUD Tgk Abdullah Syafi’i Beureunuen
1.3.
Manfaat Penulisan
Bagi RSUD :
a. RSUD
Tgk Abdullah Syafi’i Beureunuen, dapat memanfaatkan hasil penulisan ini untuk
pengambilan kebijakan pengembangan RSUD Tgk Abdullah Syafi’i Beureunuen
termasuk pengembangan ruang rawat inap.
b. RSUD Tgk Abdullah Syafi’i Beureunuen, dapat
memanfaatkan hasil penulisan ini untuk meningkatkan fasilitas dan pelayanan,
terutama dalam melaksanakan Standar Operasional Prosedur di ruang rawat inap.
Bagi
Penulis :
a. Sebagai
lahan untuk mempraktekkan Ilmu Manajemen Rumah Sakit.
b. Memperoleh
pengetahuan, wawasan, pengalaman, dan keahlian khusus mengenai analisis
kelayakan yang dapat digunakan dan dikembangkan bila bekerja di rumah sakit.
c. Dapat
menambah pengetahuan di bidang Manajemen Rumah Sakit khususnya mengenai Standar
Operasional Prosedur di rawat inap.
1.4. Metode Penelitian
:
Metode Wawancara
yang dilakukan dengan kepala ruang
rawat inap RSUD Tgk Abdullah Syafi’i Beureunuen.
BAB
II
TINJAUAN
KEPUSTAKAAN
2.1. Defenisi Rumah Sakit
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang persyaratan kesehatan
lingkungan rumah sakit dinyatakan bahwa rumah sakit sebagai sarana pelayanan
kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat
menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran
lingkungan dan gangguan kesehatan (Depkes ,RI 2000).
2.2. Defenisi Rawat Inap
Rawat
inap merupakan suatu bentuk perawatan, dimana pasien dirawat dan tinggal untuk jangka
waktu tertentu. Selama pasien dirawat, rumah sakit harus memberikan pelayanan
yang terbaik kepada pasien(Posma,2001).
Pelayanan
rawat inap merupakan pelayanan terhadap pasien masuk rumah sakit yang menempati
tempat tidur perawatan observasi, diagnosa,terapi, rehabilitasi medik dan atau
pelayanan medik lainnya.(Depkes RI,1997).
Kegiatan pelayanan rawat inap
a. Penerimaan
pasien
b. Pelayanan
Medik
c. Pelayanan
Penunjang Medik
d. Pelayanan
Perawatan
e. Pelayanan
Obat
f.
Pelayanan makanan
g. Pealyanan
Administrasi dan keuangan.
2.3.
Standar Operating Procedure (SOP)
2.3.1.
Defenisi Standar Operasional Prosedur.
- Suatu
standar/pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatu kelompok untuk
mencapai tujuan organisasi.
- Protap
merupakan tatacara atau tahapan yang harus dilalui dalam suatu proses
kerja tertentu, yang dapat diterima oleh seorang yang berwenang atau yang
bertanggung jawab untuk mempertahankan tingkat penampilan atau kondisi
tertentu sehingga suatu kegiatan dapat diselesaikan secara efektif dan
efisien. (Depkes RI, 1995)
- SOP
merupakan tatacara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus dialui untuk
menyelesaikan suatu proses kerja tertentu. (KARS, 2000)
2.4.
Tujuan Standar Operasional Prosedur :
- Agar
petugas menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas atau tim dalam
organisasi atau unit.
- Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi
tiap-tiap posisi dalam organisasi
- Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab
dari petugas terkait.
- Melindungi
organisasi dan staf dari malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya.
- Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan,
duplikasi dan inefisiensi
Tujuan khusus
SPO sebagai acuan (check list) dalam melaksanakan kegiatan tertentu bagi tenaga
administrasi dan tenaga profesi di RS Tgk Abdullah Syafi’i, untuk menjelaskan
alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas terkait, untuk menjaga
konsistensi tingkat penampilan kinerja atau kondisi tertentu dan menjaga
keamanan petugas dan lingkungan dalam melaksanakan pekerjaan, untuk menghindari
kesalahan, keraguan, duplikasi atau pemborosan dalam pelaksanaan kegiatan,
untuk menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya lain secara efiseien.
2.5.
Manfaat Standar Operasional Prosedur
- Memperlancar
tugas petugas atau tim.
- Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
- Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan
mudah dilacak.
- Mengarahkan petugas untuk sama-sama disiplin dalam
bekerja
- Sebagai
pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.
2.6. Tahap-tahap Penyusunan Standar
Operasional Prosedur :
- Merumuskan
tujuan protap
-
Menentukan judul
- Menentukan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan
protap :
-
Menterjemahkan policy/kebijakan/ketentuan-ketentuan/peraturan-peraturan kebijakan
berguna untuk :
a. Terjaminnya
suatu kegiatan
b. Membuat
standar kinerja
c.
Menyelesaikan
suatu konflik dalam tim kerja.
- Membuat
aliran proses
-
Bentuk bagan-bagan yang menggambarkan
proses atau urutan jalannya suatu produk/tatacara yang mencatat segala
peristiwa;
a. Memberi
gambaran lengkap tentang apa yang dilaksanakan
b. Membantu
setiap pelaksanaan untuk memahami peran dan fungsinya dengan pihak lain.
-
Syarat suatu bagan harus dibuat atas dasar
pengamatan langsung, tidak boleh dibuat atas dasar apa yang diingat serta
disusun dalam “Flow of Work”
Teknik
membuat pertanyaan-pertanyaan dasar :
a.
Tujuan
: Apa sebenarnya yang dikerjakan dan mengapa ?
b.
Tempat
: Dimana saja dilakukan dan mengapa ?
c.
Urutan
: Kapan dilakukan dan mengapa waktu itu ?
d.
Petugas
: Siapa yang melakukan dan mengapa oleh dia ?
e.
Cara
: Metoda apa yang dipakai dan mengapa
dengan caa itu ?
Menyusun prosedur atau pelaksanaan kegiatan
secara jelas, runtut dan tertulis. Prosedur
atau pelaksanaan disusun berdasarkan atas hasil pertanyaan-pertanyaan tersebut
diatas (flow of work) yang
menggambarkan suatu unit kegiatan yang terbagi habis sehingga tercapai kepuasan kerja dan tercapainya tujuan.
2.7. Format Sop Rumah Sakit
1.Sesuai dengan lampiran SE dari Direktur Pelayanan Medik
Spesialistik YM. 00.02.2.2.837 tertanggal 1 Juni 2001, perihal bentuk SOP
2.Mulai diberlakukan Maret 2017
3.Format ini dapat diberi tambahan (judul) materi sesuai
dng ketentuan yg berlaku di RS yang bersangkutan, kebutuhan RS, & atau
standar profesi terkait
2.8. Jenis
dan ruang lingkup SOP
Rumah Sakit:
1. SOP
pelayanan profesi :
dalam hal ini terdapat dua kelompok.
a.
SOP
untuk aspek keilmuan adalah SOP mengenai proses kerja untuk diagnostik dan
terapi, meliputi :
·
Pelayanan
medis, meliputi : Komite medik / SMF, Rawat Inap, Rawat Jalan, Pelayanan
Gawat Darurat, ICCU/ICU, Kamar Bedah dsb. Contoh : SOP untuk
Diagnostik/terapi
·
Pelayanan
penunjang, meliputi : Laboratorium, Radiologi, Rehabilitasi medis,
Farmasi,dsb. Contoh : SOP pemeriksaan (teknis) Laboratorium
·
Pelayanan
keperawatan. Contoh : SOP/Standar asuhan Keperawatan, SOP persiapan pasien
Operasi.
b.
SOP
untuk aspek manajerial adalah SOP mengenai proses kerja yang menunjang SOP
keilmuan dan pelayanan pasien non-keilmuan.
Contoh :
Prosedur Dokter Jaga Ruangan, Prosedur Konsultasi Medis
2.
SOP
administrasi mengatur tata cara kegiatan dalam organisasi termasuk hubungan
antar unit kerja dan kegiatan – kegiatan non medis.
SOP administrasi mencakup:
a. Perencanaan
program/kegiatan
b. Keuangan
c. Perlengkapan
d. Kepegawaian
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.
Profil RSUD Tgk Abdullah Syafi’i
RSUD Tgk Abdullah Syafi’i berada di jalan Banda Aceh-Medan Kota Mini Beureunuen.
VISSI:
"Menjadi Terunggul Dalam pelayanan Kesehatan Di Kota Beureunuen dan Sekitarnya”
MOTTO:
"Santun Dalam Melayani Cepat dan Tepat Bertindak”
Nama Rumah Sakit : RSUD TGK ABDULLAH SYAFI’I
Pemilik : Pemerintah Kabupaten Pidie
Tipe : D
Jumlah Tempat Tidur : 146 /TT
Luas Area : 2 H
"Menjadi Terunggul Dalam pelayanan Kesehatan Di Kota Beureunuen dan Sekitarnya”
MOTTO:
"Santun Dalam Melayani Cepat dan Tepat Bertindak”
Nama Rumah Sakit : RSUD TGK ABDULLAH SYAFI’I
Pemilik : Pemerintah Kabupaten Pidie
Tipe : D
Jumlah Tempat Tidur : 146 /TT
Luas Area : 2 H
Direktur : Dr. Aci
Erfian
Status : Terakreditasi
Status : Terakreditasi
Jenis
Pelayanan:
- Bedah
- Penyakit
Dalam
- Anak
- Obsgyn
- Syaraf
- Badah
Tulang
- Jantung
- Gigi
Pelayanan Penunjang:
- Radiologi
- Labor
- Gizi
- Anesthesi
- Fisioterapi
- IPSRS
- Loundry
Tenaga:
- Dokter
Spesialis ; 8 orang
- Dokter
Umum ; 18 orang
- Dokter
Gigi ; 1 orang
- Apoteker
; 3 orang
- Perawat
; 132 orang
- Tenaga
Lainnya ; 600 orang
3.2.
Hasil Wawancara :
Pewawancara
: Apakah kegiatan medis yang dilakukan di rawat inap RS RSUD Tgk Abdullah
Syafi’i sudah mengacu pada Standar
operasional prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan?
|
Kepala
Ruangan : Sudah. Dan saat ini Standar Operasional Prosedur
sedang di Revisi untuk sementara masih dipakai SOP Tahun lalu.
|
Pewawancara :
Apakah dalam pelaksanaksanaan Standar Operasional Prosedur pernah
terjadi kelalaaian dan tidak sesuai dengan SOP?
|
Kepala Ruangan : Selama saya menjabat sebagai kepala
ruangan di Rawat Inap ini belum pernah terjadi kelalaian dalam menjalankan
SOP.
|
Pewawancara : Seandainya terjadi kelalaian dalam
menjalankan kerja pada anggota anda,
katakanlah tidak sesuai dengan SOP, Apa yang anda lakukan?
|
Kepala Ruangan :
Saya akan segera memanggil anggota yang bersangkutan, dan jika benar-benar
fatal melanggar SOP, saya akan membicarakannya dengan Komite Medis.
|
3.3. Standar Operasional Prosedur di ruang rawat Inap RSUD Tgk Abdullah
Syafi’i Beureunuen
Beberapa
macam standar operasional prosedur Tindakan Keperawatan ruang rawat inap RSUD TGK
ABDULLAH SYAFI’I BEUREUNUEN :
1. Prosedur
memandikan pasien
2. Prosedur
menyuapi pasien
3. Prosedur
memberikan O2
4. Prosedur
melakukan suction
5. Prosedur
Pemasangan Kateter
6. Prosedur
Memasang Infus
7. Prosedur
pemasangan NGT
8. Prosedur
mengukur Tekanan darah
9. Prosedur
memberikan obat melalui suntikan
10. Prosedur menghitung nadi dan pernafasan
11. Prosedur
mengukur suhu badan
12. Prosedur pengambilan dan penyediaan spesimen
untuk dikirim ke laboratorium
13.
Dsb.
Berdasarkan
hasil wawancara didapatkan bahwa RSUD Tgk Abdullah Syafi’i Beureunuen dalam
menerapkan standar operasional prosedur di rawat inap sudah sesuai dengan
standar operasional prosedur yang di terapkan oleh bahagian rawat inap RSUD Tgk
Abdullah Syafi’i Beureunuen. Adapun penjelasan dari kepala Ruangan Rawat inap,
mengatakan bahwa selama dia menjabat sebagai kepala ruangan, tidak ada kasus
kelalaian yang dilakukan oleh bawahannya dalam melaksanakan pelayanan kesehatan
di bahagian rawat inap.
Menurut
kepala ruangan rawat inap RSUD Tgk Abdullah Syafi’i Beureunuen di ruang rawat
inap ini juga memiliki peraturan, jika seandainya tenaga medis tidak bekerja
sesuai standar operasional prosedur akan mendapatkan sanksi, dan begitu sebaliknya,
jika tenaga medis bekerja sesuai standar opersional prosedur maka akan
mendapatkan reward.
BAB
IV
PENUTUP
4.1.
KESIMPULAN
Dari
hasil pengamatan, serta wawancara secara langsung dengan petugas ruangan Rawat
Inap RSUD Tgk Abdullah Syafi’i di tahun 2019 disimpulkan bahwa :
1. RSUD
Tgk Abdullah Syafi’i, terutama bahagian rawat inap ruang memiliki Standar
Operasional Prosedur.
2. Dalam
pelaksanaan pelayanan medis, sudah menerapkan Standar Operasional Prosedur yang
telah ditetapkan.
3. Selama
kurun waktu Kepala Ruangan menjabat, tidak ditemukan kesalahan dalam
pelaksanaan pelayanan medis yang sesuai dengan standar operasional prosedur.
4.2.
SARAN
Berdasarkan
pengamatan dan wawancara yang penulis lakukan , maka penulis memberikan saran
kepada RSUD Tgk Abdullah Syafi’i sehingga RSUD Tgk Abdullah Syafi’i Kota
Beureunuen kedepannya semakin baik terutama dalam pelayanan medis, antara lain:
1. RSUD
Tgk Abdullah Syafi’i Kota Beureunuen supaya tetap melaksanakan pelayanan medis
di ruang rawat inap tetap mematuhi standar operasional prosedur yang telah
ditetapkan.
2. RSUD
Tgk Abdullah Syafi’i Kota Beureunuen agar selalu melakukan evaluasi terhadap
tenaga medis di ruang rawat inap dalam memberikan pelayanan medis sehingga
diharapkan selalu melakukan pelayanan sesuai dengan standar opreasional
prosedur.
3. RSUD
Tgk Abdullah Syafi’i Kota Beureunuen agar lebih menerapkan sistem Reward dan
Punishment kepada tenaga medis,supaya dalam pelaksanaan kegiatannya sesuai
dengan standar operasional prosedur, sehingga mutu pelayanan di raunag rawat
inap terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
1. Analisis
Pelayanan, Wildan Pahlevi, FKM UI,2009.
2.
.Bencana-kesehatan.net/index.php?...com...
3.
Depkes RI, (2000). Kebijakan Pengembangan Tenaga Kesehatan tahun 2000-2001, Jakarta Depkes RI.
4.
Depkes RI, Standart Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Jakarta.2000.
6.
Departemen Kesehatan RI, Direktorat
Jenderal Pelayanan Medik, Standar Rumah Sakit Pendidikan, Jakarta
. 2005
Comments
Post a Comment
Apa Agama Anda